Presiden Panama Juan Carlos Varela mengatakan bahwa proyek pelebaran Terusan Panama yang telah lama ditunggu-tunggu kini mempunyai batas tengat waktu baru sampai Mei 2016 setelah mengalami penundaan besar dan lonjakan biaya.

Dalam pidato kepada para warga pada hari Sabtu (2/1), Varela menegaskan Grupo Unidos por el Canal de Panama (GUPC), perusahaan konsorsium yang diketuai Spanyol yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, agar fokus pada pekerjaan penyelesaian pelebaran Terusan Panama dan menyerahkan permasalahan hukum yang terjadi kepada otoritas yang berwenang.

 Permintaan tersebut muncul setelah dewan arbitrase memerintahkan Panama Canal Authority (ACP) untuk membayar kepada konsorsium sebesar 17 juta Dollar AS untuk tambahan anggaran dan upah tenaga kerja.

Sebenarnya pekerjaan tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada Oktober 2014, namun beberapa penundaan terjadi mengakibatkan tengat waktu proyek harus diundur sampai April 2016, yang kemudian harus diundur lagi hingg Mei karena ada pekerjaan perbaikan pintu air.

Menurut CEO/Administrator ACP Jorge L. Quijano, GUPC telah memastikan bahwa penguatan pintu air yang retak yang terdeteksi pada Agustus 2015 dijadwalkan telah dapat diselesaikan pada pertengahan Januari 2016.

Perbaikan ini akan diikuti dengan pengujian penguatan pintu air tersebut dan pengujian tambahan di bulan Februari.

Sebagaimana dilaporkan oleh World Maritime News, ACP pada bulan Desember mengatakan bahwa proyek perluasan terusan telah mencapai 96 persen selesai.

Proyek yang dimulai tahun 2007 ini bertujuan menaikkan kapasitas terusan hingga tiga kali lipat.

Proyek ini diproyeksikan akan menelan biaya 5,3 milyar Dollar AS, dengan pembengkakan biaya yang signifikan. **

 

Diolah dari http://worldmaritimenews.com/archives/180082/panama-canals-expansion-deadline-pushed-to-may-2016/