Titus Zheng/08 April 2015.

Indonesia tengah mencari lokasi baru untuk pembangunan pelabuhan laut setelah meningkatnya isu seputar permasalahan keamanan terkait proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya yang ada.

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla sebagaimana dikutip mengatakan bahwa posisi peroyek Pelabuhan Cilamaya saat ini “terlalu dekat” dengan lokasi blok migas yang dikelola oleh anak perusahaan BUMN Pertamina, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java.

“Akan berbahaya untuk membangun pelabuhan laut dekat dengan blok (minyak) karena ada kemungkinan besar kapal bisa menabrak rig migas,” kata Kalla.

Karena itu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional telah melakukan kajian baru untuk menentukan lokasi pelabuhan laut baru, kemungkinan ke Subang atau Indramayu di arah Timur Jawa. Proyek pelabuhan baru ini rencananya separuhnya akan dibiayai oleh investor asing.

Pada mulanya pengembangan Pelabuhan Cilamaya adalah salah satu dari lima proyek andalan bekerjasama dengan Jepang, tetapi proyek pelabuhan senilai 2,6 milyar Dollar AS ini terkendala oleh serangkaian penundaan sejak 2010. Alasan pengembangan pelabuhan ini adalah untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, yang menangani sekitar dua pertiga perdagangan internasional Indonesia. **

 

Sumber: Diolah dari www.ihsmaritime360.com