Presiden Indonesia Joko Widodo kemarin meresmikan pengoperasian terminal baru di pelabuhan andalan Indonesia, Tanjung Priok, dan mengambil kesempatan itu untuk mendesak pembangunan infrastruktur maritim yang lebih cepat di negara besar Asia Tenggara itu jika tidak ingin tertinggal oleh negara tetangga.

“Kita tidak dapat lagi menunda pembangunan pelabuhan moderen. Ini akan medukung arus perdagangan dan investasi di negara ini,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan New Priok Container Terminal (NPCT) 1 di Kalibaru, yang merupakan fase pertama dari lima fase pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok yang akan selesai pada 2019.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa biaya logistik di Indonesia hingga 2,5 kali lipat lebih tinggi dari di negara tetangga.

“If we’re slow we’ll be left behind,” he said. “Jika kita lambat kita akan tertinggal di belakang,” katanya.

Presiden Jokowi memimpin pemerintahan dua tahun lalu, menjanjikan akan membangun sesuatu yang dinamakan tol laut untuk menghubungkan bangsa yang terdiri dari lebih dari 12.000 pulau tersebut.

Presiden Jokowi berkeinginan unntuk menurunkan waktu proses bongkar-muat kapal di Tanjung Priok. Ketika mulai memerintah pada 2014, dwelling time kapal mencapai satu minggu, angka tersebut telah berkurang separuhnya dalam dua tahun terakhir. Presiden Jokowi kemarin menekankan bahwa ia menginginkan melihat angka dwelling time turun hingga kurang dari tiga hari.

Terminal baru berkapasitas 1,5 juta TEUs ini dioperasikan oleh perusahaan lokal Pelindo II, juga PSA, NYK dan Mitsui. Ini menjadi terminal pertama di Indonesia yang mampu menangani kapal berkapasitas 10.000 TEUs. **

 

Diolah dari http://splash247.com/indonesian-president-urges-greater-ports-build/