Indonesia berada di jalur yang benar untuk menjadi pemain kunci dalam industri maritim internasional selama dalam masa jabatan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), demikian media setempat mengutip perkataan sekjen IMO Lim Ki-tack.

“Presiden Anda tahu betul apa yang haru Anda lakukan, dan bidang apa yang harus Anda tingkatkan. Ia melakukan presentasi yang baik di IMO. Ia tahu betul mengenai hal itu,” kata Lim.

Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan menyatakan keinginannya untuk menjadikan Indonesia sebagai penghubung utama bagi transportasi maritim global. Presiden berkeinginan pengawali proses ini dengan membangun pelabuhan kelas dunia di sepanjang kepulauan untuk meningkatkan daya saing negaranya dan menurunkan kompleksitas logistik.

Presiden Indonesia ini mengunjungi Komite Perlindungan Lingkungan Maritim IMO di London bulan lalu atas undangan Lim sebagai bagian dari inisiatif sekjen untuk meningkatkan pengetahuan terhadap IMO.

“Saya sangat yakin bahwa Anda akan meraih target (dalam masa jabatan Jokowi),” kata Lim. “Jika Anda melihat pada negara-negara tetangga, Anda melihat banyak cerita sukses. Anda punya potensi besar untuk industri maritim yang jaya.”

Namun Lim mengatakan Indonesia perlu memberikan perhatian lebih kepada ketahanan finansial dan berinvestasi lebih pada peningkatan keterampilan para pekerja di sektor industri maritim daripada hanya fokus pada membangun pelabuhan.

“Saya punya beberapa keraguan mengenai berapa banyak SDM yang Anda miliki untuk memajukan pelayaran internasional, manajemen teknis kapal, dan juga pada bagaimana mengembangkan infrastruktur pelabuhan, desain pelabuhan, dan bagaimana mengurus logistik. Ini bukan sesuatu yang mudah.”

Lim menyarankan bahwa Indonesia perlu terlibat pada lebih banyak kemitraan bilateral strategis dengan negara lain yang memiliki keahlian lebih dalam industri maritim. **