Para aktivis iklim melanjukan protesnya atas pengiriman batubara pada akhir minggu lalu dengan mengincar Indonesia, eksportir batubara tersesar kedua dunia.
Khususnya pada hari Minggu lalu, aktivis Greenpeace Indonesia memanjat dua crane bongkar muatan kapal grab-type, menghalangi suplai batubara untuk PLTB Cirebon.
Aksi protes ini adalah bagian dari gelombang globar aksi “Break Free” yang berlangsung dari tanggal 4 – 15 Mei menuntut agar pemerintah menjaga batubara, minyak, dan gas tetap berada di dalam tanah.
Para aktivis membentangkan spanduk bertuliskan “Berhenti Batubara” dan “Energi Bersih, Udara Bersih” dari kedua crane yang digunakan untuk menyuplai terminal batubara dan menyerukan pemerintah untuk segera beralih ke energi terbarukan, kata Greenpeace.
“Setiap pembangkit listrik baru bertenaga batubara berarti meningkatkan resiko kesehatan bagi orang Indonesia. Kehidupan, termasuk bagi anak-anak, menjadi lebih pendek karena stroke, serangan jantung, kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan dan cardiovaskuler lain,” kata Arif Fiyanto, Aktivis Iklim dan Energi di Greenpeace Indonesia.
“Batubara memiliki sejarah kotor di Indonesia, mulai dari perampasan lahan, kekerasan terhadap masyarakat setempat, pencemaran udara kita dan mengeksport perubahan iklim ke seluruh dunia. Waktunya sekarang bagi semua orang Indonesia untuk menunjukkan kepada pemerintah dan investor asing di industri batubara kita yang kotor, bahwa cukup adalah cukup.”
Memurut studi yang dilakukan Greenpeace Indonesia yang diterbitkan bersama peneliti Universitas Hardvard tahun lalu, PLTB yang ada di Indonesia telah menyebabkan kira-kira 7.100 kematian prematur per tahun.
Jika semua pembangkit listrik bertenaga batubara yang direncanakan dibangun, studi tersebut menemukan bahwa itu dapat menyebabkan kematian hingga 21.200 orang, akibat meningkatnya resiko stroke, kanker paru-paru, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan kronis, juga kematian anak kecil akibat meningkatnya resiko infeksi pernapasan akut.
PLTB Cirebon, Jawa Barat direncanakan akan diperluas sebagai bagian dari proyek penambahan kapasitas pembangkit listrik nasinal 35.000 MW. Di bawah rencana ini, lebih dari 60% dari tambahan 35.000 MW itu akan berasal dari PLTB, dengan hanya 20% yang berasal dari energi terbarukan. Perluasan pabrik ini akan dibiayai oleh JBIC (Japanese Bank for International Cooperation), “bank yang sama dibalik pembangkit listrik tenaga batubara lain yang kontroversial di Batang.”
Unit pertama pada PLTB Cirebon yang mulai beroperasi sejak Juli 2012, meledak pada September 2014, menyebabkan beberapa pekerja terluka.
Hanya beberapa hari sebelumnya, sekitar 40 aktivis berkumpul menyeberangi sungai Hudson dengan kayak dengan tujuan menghalangi jalur penghubung pengiriman minyak mentah ke utara New York.
Namun, seperti dilansir berita ABC, polisi dan beberapa perahu Coast Guard AS menggiring mereka menjadikelompok yang mendayung melewati sebuah taman tepi sungai tempatspanduk bertuliskan "Air bukan minyak" digantung. Puluhan pemrotes dilaporkan ditangkap karena polisi memblokir akses ke jembatan kereta api yang membentang di atas sungai tempat para aktivis merencanakan untuk membentangkan spanduk.
Kegiatan ini mengikuti protes pada 11 Mei oleh lebih dari 3.500 orang di Jakarta yang dipimpin oleh orang dari beberapa komunitas dari luar daerah yang menolak proyek batubara di Indonesia, bersamaan dengan yang terjadi di pelabuhan batubara Newcastle, Australia, yang merupakan pelabuhan pengapalan curah terbesar di pantai timur Asutralia.
Greenpeace memperkirakan bawa sekitar 10.000 aktivis turun ke jalan, menduduki tambang-tambang, menghalangi jalur rel, bergandengan tangan, mendayung kano, dan mengadakan pertemuan dengan masyarakat di 13 negara dalam aksi “Break Free” yang dilakukan LSM, organisasi dan masyarakat setempat. **
Gambar: Greenpeace Sumber diolah dari http://worldmaritimenews.com/archives/191830/climate-activists-target-coal-shipments-in-indonesia/
Recent Post
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) ditunjuk untuk melakukan survei dan sertifikasi statutoria
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai Lead Holding BUMN Jasa Survei “IDSurvey” telah ditunjuk
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) ditunjuk untuk melakukan survei dan sertifikasi statutoria
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai Lead Holding BUMN Jasa Survei “IDSurvey” telah ditunjuk
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Gandeng Badak LNG Kembangkan Sumber Daya dan Sertifikasi Perkapalan
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI sebagai BUMN induk Holding IDSurvey prakarsai kerja
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) meraih penghargaan bergengsi diacara AMA Leadership Summit
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai Lead Holding BUMN Jasa Survei “IDSurvey” meraih penghargaan
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) melakukan kunjungan ke Nippon Kaiiji Kyokai (Class NK) di Jepang
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri maritim Indonesia, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)